Tuesday, September 05, 2006

Saat bola-bola berbenturan

Siang,...panas... mari meracau.
Akhir-akhir ini, entah kenapa saya menjadi sedikit lebih diam dari biasanya, sedikit sih, sampai ada orang yang menyangka saya sedang bt atau gak mood. Sebenarnya saya hanya sedang banyak pikiran...dengan tugas yang bertumpuk, atau kuliah yang sudah mulai kuliah mandiri... huah, padahal saya kan pemalas TT... anyway, masalah sebenarnya adalah saya sedang banyak mengamati orang2 disekitar. Kalau dipikir-pikir, kalau manusia itu bisa diibaratkan sebagai bola, maka dunia ini seperti... sebuah kotak besar yang sering dikocok-kocok (?). Waktu dunia kecil itu duputar atau digerakkan, tak jarang bola yang tadinya diam mulai saling berbenturan..., ada yang pelan, ada yang keras. Sama seperti manusia dan perannya, kadang peran masing-masing berbenturan dengan peran lainnya. Misalnya kemarin.. salah satu teman saya mengalami masalah karena kesalahpahaman. Atau peran ibu kos dan anak kos yang masing-masing punya kepentingan..atau hubungan buruk antara uploader dan leecher, atau bahkan perebutan tempat parkir bagian belakang itb di pagi hari, antar pengguna mobil dan pengguna motor (yang entah makin banyak saja...).

Tiap orang punya peran masing-masing, dan mau tidak mau dapat berbenturan dengan orang lain. Tapi apakah saat berbenturan kita harus marah?atau kesal karena merasa kepentingan kita dikesampingkan? Atau malah menyumpahi orang lain yang menurut kita (mestinya) gak ada 'disitu'? Bola memiliki sisi yang tak terbatas.. yang kita bisa lihat mungkin hanya sebagian permukaannya (kaya bulan n matahari aja). Setiap orang pasti punya alasan atas perbuatannya. Misalnya, kesalahpahaman terjadi karena ke'egois'san pikiran kita yang terus menilai seseorang buruk.. dan ternyata, penyebab masalahnya bukan di orang tersebut. Kalaupun masalahnya dari orang itu, mungkin dia punya alasan2 sendiri yang (belum tentu) kita (mau) mengerti. Atau kepentingan anak kos yang ingin menghemat uang makan. Mungkin ia ingin memaksimalkan fasilitas yang ada agar tidak merasa rugi, namun tahukah dia kalau sang ibu kos mungkin sudah berusaha (dengan susah payah mungkin?) untuk mengatur keuangan agar si anak kos dapat terus 'memakai' fasilitas tersebut? Tentang Uploader dan leecher, yah.. si uploader mungkin merasa sakit hati karena tidak ada tanda terima kasih atau komentar atas 'jasa' yang ia lakukan... tapi apakah ia tahu, mungkin saja si leecher terbatas karena konektivitas, atau bukan tipe yang bisa memberi komentar(parah sih...). Si Leecher pun mungkin harus berpikir, walaupun azas sharing digunakan, namun setiap orang butuh penghargaan... bukan? Contoh terakhir..perebutan tempat parkir... Pengguna mobil mungkin berpikir, pengguna motor terlalu egois karena 'merebut' parkir mobil... tapi mungkin saja ini kebijakan pengelola parkir yang merasa..parkir motor lebih menguntungkan dari mobil..apalagi untuk uang setoran... Pengguna motor pun mungkin tidak berpikir, dengan terambilnya 'jatah' parkir mobil..si pengguna mobil yang sama-sama mahasiswa mungkin terlambat kuliah karena akhirnya berputar-putar mencari parkiran.

Jadi.. intinya, sadar gak, kalau kita mau melihat (dulu) dari sisi yang lain, yang kadang tidak terlihat, sebelum menggumamkan kata-kata kasar, mungkin benturan-benturan yang terjadi tidak terlalu parah dan makin merusak diri sendiri.

sekian racauan hari ini,
atri, yang masih bingung dengan desain, kelakuan orang-orang disekelilingnya, tugas-tugas yang bertumpuk, dan menunggu kiriman cd arashi terbaru.(yang terakhir gak penting banget!)

1 comment:

baka_shironeko said...

babinya lagi setres ya tri..? O.O; makanya akhir2 ini gwe sering bilang malas ngurusin ini itu.. mending jadi penonton dari jauh walo dibilang saya salah satu pemeran juga.. minum teh sambil nonton itu enak loh! (walo mungkin ga membantu, setidaknya tidak menambah rusuh.. :P) hehe.. (menyampah mode:on :P)