Friday, March 18, 2011

2 Tahun di Korea

Seharusnya post ini ditulis bulan lalu, Febuari tanggal..sekian.haha, berhubung saya pemalesan,jadilah ditunda sekarang, waktu lagi mood nulis.

Gak terasa udah 2 tahun hidup dan tinggal di Seoul, Korea Selatan. Yang semestinya 1,5 tahun saja, berubah haluan drastis menjadi 5,5 tahun.YEAH!!! (kalo berhasil). Orang bilang gak ada yang berubah. Dan kalimat itu ngena banget di saya.Walau dari luar, gak ada perubahan signifikan kecuali perut membuncit dan rambut jadi berombak (ahey~). Selebihnya? Saya masih pendek, pipi tembem, kulit sawo matang (yang berhasil diputih2in dikit berkat BBcream) dan masih berkaca mata tebal. Terlalu takut pake lensa kontak.

Jadi, apa yang berubah dari diri saya?
Dari segi kepribadian, mungkin tidak bisa dilihat oleh orang lain. Tapi menurut saya, cukup banyak.

Dulu, di Indonesia mulut saya bisa dibilang rombeng. Terhadap orang asing mungkin enggak, tapi buat yg kenal saya, mgkn banyak yg pernah ngerasa sakit hati bahkan sampe nangis gr2 omongan saya yang terlalu jujur. Sumpah bukannya mau jahat, tapi memang saya jarang bisa boong. Mulut saya aja yg ga ada filternya.hahaha.

Dulu saya juga lebih sering bertindak dulu berpikir kemudian.Itu sudah otomatis.Dan saya gampang terpancing, ga mau kalah bahasa lainnya. Apalagi kalo sudah adu mulut, untuk urusan sepele sekalipun.

Saya membawa semua sifat (yang kadang ada baiknya ini) ke Korea 2 tahun lalu. Awalnya saya fine2 saja, tidak ada masalah.Paling cuma bingung kok efeknya beda ya ke orang-orang disini. Ya iyalah...lingkungan baru, orang-orang baru.

Sampai suatu kejadian merubah saya. Semenjak kejadian itu saya mulai berubah, dan makin berubah saat ada kejadian-kejadian lain.

Kejadian pertama membuat saya mulai bisa menahan diri. Saya mulai berpikir apa reaksi orang setelah saya bersikap atau berkata, bagaimana tanggapan mereka dan sikap saya akan mempengaruhi hubungan kami selanjutnya.

Saya juga banyak belajar saat saya internship dan magang di suatu perusahaan tahun lalu. Bekerja sebagai satu-satunya orang asing di kantor korea mengajarkan saya banyak hal.Dulu, saya selalu berpikir kesan pertama saya terhadap seseorang adalah yang paling benar. Dan ternyata itu..SALAH BESAR. Orang yang paling banyak membantu saya adalah orang yg selalu saya anggap well... "napeun namja" dan orang yang awalnya saya andalkan ternyata adalah seorang paladin ;) It's shocks me a while tapi apa mau dikata, dunia harus tetap berputar (gak nyambung). Setelah beberapa kejadian, saya mulai berpikir bahwa ada baiknya saya mengamati seseorang sedari kenal sampai dekat..karena 1st impression bukanlah hal terjujur dari seseorang.

Pelajaran kedua saya disana datang dari team leader saya, yang walaupun penampilannya kayak preman mangga dua lengkap dgn kalung emasnya, he's a great boss (walau sedikit temperamental). He always honest with me dan satu nasehat dia yg selalu saya ingat" Dont generalize ppl" regarding their nation, gender, culture, whatever. Pertama-tama saya mandang sebelah mata nasehat ini.yeah rite... Tapi lama-lama ternyata omongan dia bener juga. And by not generalizing ppl it makes me think positive toward others.WOW! (lebay), salah satunya terhadap teman2 fandom saya yg meluas ke negara2...lain.haha *sensor*

Hal terakhir, yang saya pelajari dari hubungan-hubungan saya dengan sekitar adalah, Apa yg dikatakan orang belum tentu maksud yang sebenarnya. Bukan berprasangka, hanya, kadang ada maksud lain dibalik kata-kata tersebut, baik yang positif/negatif. Buat saya yg biasanya berpikir straighforward, hal ini amat sangat membingungkan.Karena itu saya harus selalu mencerna ulang dan memikirkan baik-baik kata di balik ucapan orang-orang.

Jadilah saya yang seperti sekarang.yang (1) mencoba berpikir sebelum bertindak (2) walaupun pikiran sy kdg masih jujur (dan jahat) secara spontan, berusaha u/ menahan dan hanya senyum2.(3) Tidak menggeneralisasi orang dan (4) berusaha mengamati orang sebelum ambil kesimpulan. Istilah teman saya "test the water"

Alasan terbesar saya untuk berubah adalah, jujur, saya takut sakit hati terhadap tanggapan dan reaksi orang lain. Saya sendirian disini, tanpa keluarga.Dan saya gak butuh lebih desperate lagi.Sounds like being dishonest? Neup, i just protect myself :)

Saya masih jujur dgn diri sendiri, saya masih menyimpan sebal pd beberapa orang dan saya masih pengen ngomong jahat secara spontan krn itu memuaskan hati kdg2,tapi skrg saya harus bisa lebih menahan emosi2 yg ga perlu ke luar :D Kalau dengan bersikap seperti ini saya bisa survive tanpa gesekan2 dengan orang lain, i'll will surely do it for the rest 3,5 years here.


ps:saya masih ga bs nahan emosi kl lagi fandom doang TT_TT entah kenapa kayak ada kuda liar yg dlepas dr kandang (sejak kapan kuda liar dikandangin?).Entah itu ketawa2, atau setres baca berita idol.hahaha.Well..it's my privilege as a fangirl after all.kkk